TUGAS
ESAY
PENGANTAR
ILMU INDUSTRI PETERNAKAN
PEMANFAATAN
TERNAK POTONG DAN USAHA DOMBA PADA KEHIDUPAN MASYARAKAT
Disusun
oleh:
Nama : Dian Purnomo
NIM : 23010112130095
Kelas : B
FAKULTAS PETERNAKAN
DAN PERTANIAN
JURUSAN
PETERNAKAN
PROGRAM
STUDI S-1 PETERNAKAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Prospek usaha ternak
domba cukup menjanjikan mengingat pasarnya masih terbuka luas,baik pasar di
dalam maupun di luar negeri.Permintaan ternak ini meningkat pada hari-hari
besar seperti hari raya Idhul Adha dan sebagai acara pernikahan,sunatan,dan
khitanan.Selain itu,modal yang dibutuhkan untuk usaha ternak domba tidak
terlalu besar sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja.
1.2.
Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang diteliti dalam
pembahasan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
Asal-usul Domba diternakkan?
2. Apa
saja jenis domba yang baik untuk diternakkan ?
3.
Apa saja prospek pemeliharaan domba di
era sekarang bagi masyarakat ?
1.3.
Tujuan Pembahasan
Secara terperinci, tujuan dari
pembahasan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui seluk-beluk pemeliharaan domba.
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis atau bangsa-bangsa domba yang diternakkan.
3. Untuk
memperoleh informasi prospek ternak domba di era sekarang bagi masyarakat.
1.4.
Manfaat Pembahasan
Manfaat dari adanya pembahasan ini
adalah sebagai berikut :
1. Pembaca
dapat memahami secara jelas seluk-beluk pemeliharaan domba.
2. Pembaca
mengetahui jenis-jenis atau bangsa-bangsa domba yang diternkkan.
3. Pembaca
dapat memahami informasi prospek dari ternak domba.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Asal-usul Domba
Diternakkan
Domba sejak zaman dahulu mulai
diternakkan orang.Ternak domba yang ada saat ini merupakan hasil seleksi selama
berpuluh-puluh tahun,sejak masa neolitik. Pusat domestikasi domba diperkirakan
berada dekat dengan Laut Kaspia, tepatnya berada di daerah Stepa Aralo-Caspian
(Endang, 2009).
Peternakan domba ini kemudian berkembang
ke arah tmur,yaitu Sub-kontinen India dan Asia Tenggara; ke barat,yaitu ke Asia
Barat, Eropa, dan Afrika; kemudian ke Amerika, Australia, dan Kepulauan Tropik
Oceania. Domba yang dikenal di seluruh dunia sekarang ini berasal dari
keturunan domba liar, yaitu Moufflon atau Ovis Musimon; Argali atau Ovis Ammon;
Urial atau Vignei; dan Ovis Arkel.Domba-domba tersebut didomestikasi pada saat
kambng juga mengalami domestikasi.Namun,yang didomestikasi terlebih dahulu
adalah kambing , kemudian baru domba.
Di ndonesia, ternak domba diduga telah
mulai dkenal sejak nenek moyang pertama Bangsa Indonesia mendiami Indonesia.
Asal-usul domba tersebut diperkirakan berasal dari pedagang-pedagang yang
membeli rempah-rempah di Indonesia pada zaman dahulu. Pedagang tersebut pada
umumnya berasal dari Asia Barat Daya.Domba yang dibawa tersebut pada umumnya
termasuk bangsa ekor gemuk.Beberapa ternak domba yang di Indonesia saat ini
adalah domba ekor gemuk,domba paringan,dan domba-domba lokal lainnya yang
tersebar luas di seluruh nusantara (Murtidjo, 2003).
2.2. Bangsa-bangsa Domba
Di dunia,bangsa-bangsa
domba dikelompokkan menjadi dua,yaitu bangsa domba tropik dan bangsa domba
subtropik ( Tiesnamurti, 1999). Beberapa bangsa domba yang termasuk ke dalam
kedua kelompok tersebut beserta dengan karakteristiknya.
Tabel 1. Bangsa-Bangsa Domba Tropik dan
Karakteristiknya.
No
|
Bangsa
Domba
|
Karakteristik
|
1
|
West African
Draft
|
Bulu bewarna
putih,bulu leher panjang,kakinya lebih panjang dbandingkan tubuhny,ekor
panjang kurus,berat dewasa rata-rata 36 kg,dan berat badannya mampu mencapa
31 kg pada umur 6 bulan
|
2
|
Fulani
|
Domba jantan dewasa
mempunyai,kakinya panjang,ekor panjang dan kurus.Domba jantan bertanduk dan
ukuran tanduk terbilang besar dan mengarah keluar,sedikit ke belakang,dan
terpelintir.Bobot jantan dewasa rata-rata 68 kg,sedangkan betina 36-41 kg.
|
3
|
Sudanese
Desert
|
Berukuran
besar,ekornya gemuk,kakinya panjang dan berambut,warna ulu cokelat.Jantan
dewasa mempunyai bobot sampai 68 kg dan produksi susu domba betina mencapai
2,3-2,7 kg per hari
|
4
|
Blackhead
Persian
|
Mempunyai pantat
gemuk,kepala dan leher hitam,sedangkan tubuhnya putih,kepala kecil,telinga
pendek,runcing,bergelambir.Ekornya pendek berkisar 5 cm.
|
5
|
Black Ballied
Barbados
|
Ukuran domba
sedang,kaki panjang dan berambut.Bulunya halus meskipun jantan mempunyai ruff coklat hingga hitam.Berat domba
jantan umur 1 tahun sekitar 45 kg.
|
6
|
Lohi
|
Domba ini tidak
bertanduk,penghasil daging dan susu yang baik.Badannya dalam dan padat.Kepalanya
agak berat dengan telinga besar.
|
Tabel 2. Bangsa-Bangsa Domba Subtropik
dan Karakteristiknya.
No
|
Bangsa
Domba
|
Karakteristik
|
1
|
Rambouillet
|
Domba ini bewarna
putih,bertanduk,mempunyai ukuran badan paling besar diantara bangsa domba berbulu halus.
|
2
|
Cheviot
|
Muka dan kaki bawah
bewarna putih dan tidak berbulu,tidak bertanduk,kepala terangkat ke atas
dengan telinga tegak,tenaga paling kuat serta dapat beradaptasi pada kondisi
padang rumput yang jelek.
|
3
|
Dorset
|
Bermuka putih, sangat
subur, beranal lebih awal,penghasil susu yang baik. Domba betina dapat
beranak sepanjang tahun, domba jantan paling aktif mengawini pada musim
panas.
|
4
|
Suffolt
|
Berkarakter agresif
dan suka bermain kasar. Ciri khas dari domba ini adalah muka dan kakinya
bewarna hitam.Ukuran tubuhya sangat besar,tahan panas,dan sangat
tangguh.Domba betina merupakan penghasil anak dan susu yang terbaik.
|
5
|
Finnsheep
|
Bobot badan murni
domba ini mencapai 45 kg sebelum kawin dan minimal 55 kg saat
melahirkan.Bangsa Finnsheep murni sebagian besar memiliki anak bewarna hitam.
|
2.3. Prospek Pemeliharaan Domba di
Era Sekarang Bagi Masyarakat
Melihat
tingginya permintaan daging domba pada saat ini,peternakan domba mulai banyak
ditemui di daerah-daerah pulau jawa.Berbagai usaha peternakan mulai membuka
usaha peternakan domba,selain modal yang dikeluarkan tdak terlalu
besar,perputaran modalnya pun semakin cepat karena ternak domba dapat beranak 3
kali dalam 1 tahun.Selain itu,pakan utama domba berupa rumput,daun-daunan,dan
limbah pertanianjuga banyak terdapat di pedesaan sehingga sangat tepat
digunakan sebagai usaha untuk meningkatkan pendapatan peternak di pedesaan (
Tiesnamurti, 1999).
Adapun
Prospek/peluang usaha ternak potong domba antara lain yaitu :
1. Dengan
adanya usaha peternakan domba,maka terciptanya lapangan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar.
2. Juga
dapat membuka usaha rumah potong hewan.
3. Dapat
membuka rumah makan dengan menu berbagai macam olahan daging domba.
4. Domba
sebagai hewan potong penghasil daging.
5. Dapat
digunakan pada acara besar seperti : Hari Raya Idhul Adha, Sunatan, Pernikahan,
Aqiqahan, dan lain-lain.
6. Selain
dagingnya,bulu domba juga dimanfaatkan untuk membuat jaket atau pakaian.
7. Kulit
domba juga bisa digunakan untuk bahan kerupuk rambak, membran ketipung, rebana,
drum, dan lain-lain.
8. Selain
sebagai hewan potong,domba juga dapat menghasilkan susu.
9. Selain
itu,kotoran domba juga dapt dijadikan sebagai pupuk kandang yang baik.
10. Untuk
ras tertentu juga dapat digunakan sebagai bibit domba petarung atau domba kontes
kecantikan.
2.4. Penegasan
Kebutuhan
akan daging domba ini kian melonjak,bahkan melonjak hingga 100% ketika
menjelang hari Raya Idhul Adha.Pada saat inilah usaha peternakan domba akan
lebih mendapatkan untung yang semaksimal mungkin.Kondisi ini sangat memberikan
peluang usaha yang prospektif.
Tidak
hanya saat itu,setiap hari pun kita dapat melihat bahwa semakin lama semakin
meningkatnya usaha hasil peternakan ulai dari yang kecil-kecin hingga membuka
rumah makan.Dalam sektor ini pun juga membutuhkan banyak sekali daging-daging
hewan,dan bahkan kulitnya pun juga dapat digunakan sebagai usaha perumahan
yaitu rambak yang dapat menambah nilai jual yang tinggi.
BAB
III
KESIMPULAN
Dalam hal ini,dapat dinyatakan bahwa Industri
peternakan memiliki prospek yang baik,dalam industri hasil ternak maupun
penciptaan lapangan pekerjaan. Semakin lama dunia peternakan akan semakin
dibutuhkan untuk meningkatkan mutu SDM di negara Indonesia dan untuk memenuhi
nilai gizi kepada masyarakat.Mulai dari daging,kulit,susu bahkan kotoran hewan
pun juga memiliki nilai jual yang tinggi,sehingga banyak usaha peternakan yang
membuka cabang lebih untuk mendapatkan hasil yang lebih pula,dan kita juga
harus mengingat bahwa “ Land rich in
livestock is never poor.Land poor in livestock is never rich ”.
DAFTAR PUSTAKA
Murtidjo,B.A.2003.Memelihara Domba.Yogyakarta
: Kanisius.
Purbawati,Endang.2009.Usaha Penggemukan
Domba.Depok : Penebar Swadaya.
Tiesnamurti,B.1999.Melirik Potensi Domba
Prolifik.Jakarta : Trobos.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar