Gunakan waktu anda,sebelum anda termakan oleh waktu

Sabtu, 05 Januari 2013

JAGUNG KUNING SEBAGAI PAKAN AYAM BROILER


JAGUNG KUNING SEBAGAI PAKAN AYAM BROILER

Jagung (Zea mays ) merupakan tanaman serealia yang produktif di dunia dan juga merupakan sumber karbohidrdat yang penting selain gandum dan padi.Jagung sudah cukup lama dikenal di Indonesia,bahkan di zaman Majapahit sudah digunakan sebagai bahan konsumsi harian.
Jagung merupakan tanaman monoktil dengan tinggi antara 2-3 m dengan ciri-ciri Berakar serabut,Tulang daun sejajar daun,Bunga berjumlah ganjil.Tanaman Jagung tumbuh dengan baik di daerah tropis dengan tanah gembur,dapat ditanam pada lahan kering,sawah irigasi dan sawah tadah hujan.Suhu optimum pertumbuhan 26-30°C dan pH tanah 5,7-6,8.Tumbuh pada pola tanam tumpang sari.
Selain dimanfaatkan sebagai makanan pokok selain padi,jagung juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak.Penggunaan daun jagung untuk sapi dan kerbau juga sejak lama dilakukan orang,Pakar-pakar Kedokteran Hewan Belanda sudah mempergunakan jagung dalam berbagai formula ransum unggas penelitian diawal tahun1900-an.
Jagung kuning merupakan salah satu komponen bahan pakan,dan menempati urutan tertinggi dalam hal persentase komponen bahan pakan dalam ransum ayam broiler.
Jagung kuning merupakan makanan yang digemari ayam broiler karena jagung kuning mempunyai pigmen crytoxanthin yang merupakan precusor vitamin A yang menyebabkan warna yang menarik pada karkas ayam broiler.Namun,ayam broiler tidak akan makan jagung berlebihan (tidak lebih dari 33%) karena kualitas protein dan asam amino yang terkandung membatasi pemakaian jagung kuning sebagai bahan makanan sumber energi yang handal.
Jagung mempunyai kandungan protein kasar yang beragam,mulai dari 8%-13%.Hal ini terjadi karena varietas jagung,kualitas tanah dan usia panen jagung itu sendiri,tetapi jagung mempunyai kandungan energy metabolisme (ME) sebesar 3430 kkal/kg,lemak 3,9%,serat kasar 2%,kalsium 0,02%,fosfor 0,3% dan energy tercerna (DE) yang baik.Kandungan serat kasarnya rendah tetapi kualitas proteinnya tidak tinggi.
Untuk ayam broiler masa awal sebaiknya jagung digunakan tidak lebih dari 25% dan tidak kurang dari 10%.Sedangkan untuk masa akhir maksimum 28%-31% dan dianjurkan tidak kurang dari 5%.
Penggunaan jagung untuk ayam broiler berupa jagung halus atau jagung giling pecah dalam formula ransum atau tercampur dengan bahan makanan lainnya. Di samping itu jagung kuning juga dapat diberikan terpisah bila mempergunakan system pemberian makanan “mash-grain”.Hingga kini jagung masih diikutsertakan dalam formula ransum unggas umumnya dan ayam broiler khususnya.









DAFTAR PUSTAKA

Anggrodi,R.,1985.Kemajuan Mutakhir dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas. Penerbit Universitas Indonesia Press,Jakarta.

Rasyaf,M.1994. Makanan Ayam Broiler.Kanisius.Yogyakarta.

Id.wikipedia.org/wiki/Jagung