Gunakan waktu anda,sebelum anda termakan oleh waktu

Kamis, 13 Desember 2012

Pola Sistem Produksi Peternakan Sapi Potong





A.    Produksi Induk Anak (Commercial Cow-Calf Producers)

Produksi  Induk  Anak  adalah jumlah anak yang dapat disapih yang dapat digunakan dalam industri sapi potong yang lain, misalnya untuk tujuan breeding atau untuk penggemukan. Anak sapi dapat disapih pada umur 3 bulan,namun penyapihan dapat dilakukan pada umur 2,5 bulan.Penyapihan dapat dilakukan dengan cara bertahap,yaitu menyusukan pedet sehari dan sehari kemudian dipisahkan dari induknya.Hal ini dilakukan berturut-turut sampai anak sapi tidak lagi mencari induknya.
Dalam penyapihan,anak sapi harus mendapat pakan yang berkualitas tinggi,anak sapi tidak boleh diberi rumput dalam jumlah banyak agar tidak terjaadi gangguan pencernaan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam produksi induk-anak sapi potong yaitu tingkat reproduksi (fertilitas) induk, bobot lahir anak, bobot sapih anak, dan mortalitas anak sebelum disapih. Fertilitas induk dapat diukur dengan mengetahui:
        1.  Jumlah anak yang dilahirkan setiap tahun.
 2.  Jumlah anak yang lahir hidup per 100 induk yang dikawinkan.
        3.  Panjang periode kebuntingan.
        4.  Jumlah anak per kelahiran.
Sapi-sapi dalam program induk-anak dapat dipelihara di pastura (padang penggembalaan) atau dikandangkan. Sistem penggembalaan akan mengurangi tenaga kerja. Sementara sistem dikandangkan dapat mengurangi modal dalam berinvestasi lahan untuk tanaman hijauan pakan tenak, tetapi biaya pakan dan tenaga kerja menjadi tinggi. Selain itu, kerugian dari sistem dikandangkan yaitu jumlah peralatan bertambah. Penyakit diare kerap timbul pada pedet yang dipelihara dalam kandang.


B.     Pembesaran (Yearling-Stocker Operations)
            Setelah umur 1 tahun,sapi jantan dan betina dipisahkan dalam kelompoknya sendiri.Tujuannya untuk menghindari perkawinan dini yang dapat merugikan produktivitas karena organ-organ tubuh sapi belum siap untuk bunting.
       Dalam proses ini hendaknya sapi jantan dan betina harus diamati dengan seksama untuk memilh calon indukan dan pejantan yang baik.
       Program pembesaran pedet ini bertujuan sebagai program menciptakan ternak-ternak pengganti (replacement stock) induk maupun pejantan. Ternak-ternak stocker berasal dari ternak-temak program induk-anak.
Keuntungan program stocker adalah:
1.  fleksibel, penyesuaian besar usaha mudah dilakukan.
2.   risiko kematian relatif lebih kecil dibandingkan program induk-anak karena stacker merupakan sisa dari anak yang mati saat program induk-anak.
3.  perputaran modal lebih cepat, yaitu dalam waktu 4-6 bulan.
4.  dapat menggunakan hijauan relatif lebih banyak dan ongkos pertambahan bobot badan diharapkan serendah mungkin.
5. peralatan yang dibutuhkan relatif sedikit dan sederhana.

C.  Penggemukan (Feedlots)
Program penggemukan merupakan suatu program yang bertujuan untuk memperbaiki  kualitas karkas/daging. Sistem penggemukan dapat dibagi menjadi 3 yaitu :


1.      Dry lot fattening
Pada metode ini sapi digemukkan dalam kandang dalam waktu yang lama. Pakan konsentrat merupakan porsi utama ransum yang diberikan,namun hijauan harus tetap diberikan. Jenis konsentrat yang diberikan antara lain : ampas tahu, onggok, dan bekatul.
2.      Pasture fattening

Pada metode ini sapi dipelihara di padang penggembalaan sepanjang hari. Sapi hanya mendapat pakan hijauan tanpa konsentrat.Oleh karena itu padang penggembalaan harus ditanami rumput dan legumenosa agar kualitas pakan tetap terjaga. Pada musim kemarau,disarankan juga untuk menanam leguminosa pohon misalnya lamtoro dan gamal.

3.      Kombinasi dry lot dan pasture fattening

Metode ini dapat dilakukan 2 cara yaitu pertama,pada musim penghujan disaat hijauan berlimpah,sapi digembalakan di padangan. Sementara di musim kemarau sapi dikandangkan. Kedua,pada siang hari sapi digembalakan di padangan sementara malam hari sapi dikandangkan dan diberi konsentrat.
Metode ini membutuhkan waktu lebih lama daripada metode dry lot fattening dan lebih singkat daripada metode pasture fattening.
Program penggemukan mempunyai peluang untuk mendapatkan keuntungan atau kegagalan secara bersamaan. Beberapa hal yang menyebabkan kerugian adalah:
1. Pakan yang digunakan dalam program fattening relatif mahal karena pakan yang diberikan lebih banyak berupa konsentrat daripada hijauan.
2.  Eflsiensi penggunaan pakan untuk penggemukan lebih rendah dibandingkan untuk pertumbuhan.
3.  Fluktuasi harga dapat mengurangi keuntungan.        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar