JAGUNG KUNING SEBAGAI PAKAN AYAM BROILER
Jagung (Zea
mays ) merupakan tanaman serealia yang produktif di dunia dan juga
merupakan sumber karbohidrdat yang penting
selain gandum dan padi.Jagung sudah cukup lama dikenal di
Indonesia,bahkan di zaman Majapahit sudah digunakan sebagai bahan konsumsi
harian.
Jagung merupakan tanaman monoktil dengan tinggi antara
2-3 m dengan ciri-ciri Berakar serabut,Tulang daun sejajar daun,Bunga berjumlah ganjil.Tanaman Jagung tumbuh dengan baik di daerah tropis dengan
tanah gembur,dapat ditanam pada lahan kering,sawah irigasi dan sawah tadah
hujan.Suhu optimum pertumbuhan 26-30°C dan pH tanah 5,7-6,8.Tumbuh pada pola
tanam tumpang sari.
Selain
dimanfaatkan sebagai makanan pokok selain padi,jagung juga dimanfaatkan sebagai
pakan ternak.Penggunaan daun jagung untuk sapi dan kerbau juga sejak lama
dilakukan orang,Pakar-pakar Kedokteran Hewan Belanda sudah mempergunakan jagung
dalam berbagai formula ransum unggas penelitian diawal tahun1900-an.
Jagung
kuning merupakan salah satu komponen bahan pakan,dan menempati urutan tertinggi
dalam hal persentase komponen bahan pakan dalam ransum ayam broiler.
Jagung
kuning merupakan makanan yang digemari ayam broiler karena jagung kuning
mempunyai pigmen crytoxanthin yang merupakan precusor vitamin A yang
menyebabkan warna yang menarik pada karkas ayam broiler.Namun,ayam broiler
tidak akan makan jagung berlebihan (tidak lebih dari 33%) karena kualitas
protein dan asam amino yang terkandung membatasi pemakaian jagung kuning
sebagai bahan makanan sumber energi yang handal.
Jagung
mempunyai kandungan protein kasar yang beragam,mulai dari 8%-13%.Hal ini
terjadi karena varietas jagung,kualitas tanah dan usia panen jagung itu
sendiri,tetapi jagung mempunyai kandungan energy metabolisme (ME) sebesar 3430
kkal/kg,lemak 3,9%,serat kasar 2%,kalsium 0,02%,fosfor 0,3% dan energy tercerna
(DE) yang baik.Kandungan serat kasarnya rendah tetapi kualitas proteinnya tidak
tinggi.
Untuk
ayam broiler masa awal sebaiknya jagung digunakan tidak lebih dari 25% dan
tidak kurang dari 10%.Sedangkan untuk masa akhir maksimum 28%-31% dan
dianjurkan tidak kurang dari 5%.
Penggunaan
jagung untuk ayam broiler berupa jagung halus atau jagung giling pecah dalam
formula ransum atau tercampur dengan bahan makanan lainnya. Di samping itu
jagung kuning juga dapat diberikan terpisah bila mempergunakan system pemberian
makanan “mash-grain”.Hingga kini jagung masih diikutsertakan dalam formula
ransum unggas umumnya dan ayam broiler khususnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Anggrodi,R.,1985.Kemajuan
Mutakhir dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas. Penerbit Universitas Indonesia
Press,Jakarta.
Rasyaf,M.1994.
Makanan Ayam Broiler.Kanisius.Yogyakarta.
Id.wikipedia.org/wiki/Jagung